Rabu, 05 Februari 2014

MEMBUAT PENETAS TELUR

Setelah beberapa hari memiliki beberapa ekor ayam kate yang lucu,kemudian saya ada ide atau terbersit dalam pikiran untuk praktek membuat mesin penetas telur,meskipun belum ada pengalaman bahkan melihat mesin penetas yang sesungguhnya saja belum pernah ,Namun karena penasaran dan ingin mencoba,maka saya berselancar melalui search google cari tahu hal-hal mengenai mesin penetas,tentu saja banyak blog yang menjelaskan bagaimana cara membuat mesin penetas telur,baik yang sederhana maupun yang semi automatis bahkan yang automatis.Dari sekian banyak cara  yang yang dijelaskan,semula saya ingin membuat mesin penetas yang sangat sederhana dengan menggunakan kardus bekas diisi dengan sekam padi dan diletakkan segelas air sebagai sarana kelembaban dan dipasang lampu 5 wattsebagai penghangat,namun saya batalkan karena terlalu riskan kegagalan,karena tidak ada pengatur suhunya.Lalu saya membuat dari polywood 6mm bekas ukuran 30cm x 30cm x30cm saya bentuk menjadi sebuah kubus dengan satu sisinya dipasang engsel kecil dan dibuat lubang ditempel kaca sebagai tempat melihat ke dalam ruang penetas.
Dan tak lupa saya persiapkan dengan membeli 1set thermometer dan thermostart buatan MNJ serta beli 2bh fiting dan lampu 5watt biaya Rp150.000 .Setelah semua saya pasang dan coba colokkan listrik lampu menyala beberapa menit kemudian lampu mati sendiri secara automatis.Itu tandanya thermostart yag saya beli bekrja dengan baik,sekarang tinggal menyetel suhu ruangnya menjadi 38 derajat celcius atau 100 f secara constan ,lalu saya biarkan hidup 2 hari tanpa telur.Setelah suhu dalam ruang konstan bagus baru saya masukkan 11 telur ayam bangkok yang saya beli dari tetangga sebelah rumah seharga Rp20.000 dan saya tambah 4 telur pertama ayam  kate yang baru saya miliki (*semua bersifat uji coba).hari demi hari saya membolak balik telur 3 x sehari agar sesuai prosedur sebagaimana keterangan yang saya baca di blog tetangga, hingga hari ke 5 saya teropong telur ada  3 telur yang saya duga tidak fertil lalu saya ambil ,kemudian hari ke 8 dan ke 14 saya ragu mana telur yangg bagus atau yang tidak ,namun saya prediksi ada 3 telur bangkok dan 1 telur ayam kate yang terlihat ada embrio. dan saya biarkan sampai waktunya ,yaitu 21 hari.Ahirnya pada hari ke-21 ada suara anak ayam didalam bok penetasan dan saya lihat ternyata baru terbuka bagian paruhnya saja namun sayang sekali banyak semut  merah kecil yang mengganggu kedalam telur yang sudah terbuka,sehinngga saya putuskan untuk mengeluarkan telur dari dari box dan saya pindahkan kekardus dan saya beri lampu 25watt,
ternyata hal ini tidak menghasilkan anak ayam yang bagus alias prematur ,3 telur yang menetas hanya 1 yang hidup hingga kini sudah sebulan namun kakinya cacat sementara telur ayam kate embrionya mati dalam telur.....
yaa.....h  sayang memang.Praktek menetaskan telur ini sebetulnya saya anggap sudah berhasil namun belum sempurna
dan perlu diperbaiki lagi agar mencapai sempurna.

Kini seekor ayam kate 5 hari lagi menetaskan 10 butir telurnya dan yang 2ekor lagi telah bertelur 5 butir,
sementara yang lain punya seekor anak yang baru seminnggu menetas,jika yang sedang bertelur mengerami telurnya,maka ayam yang ada anak seekor akan saya mandikan beberapa kali lalu saya campur dengan jago biar segera bertelur lagi dan produksi lagi
begitu seterusnya.Mesin  penetas hanya saya buat untuk praktek saja karena penasaran ,kini saya masih menngunakan penetasan secara alami yaitu dierami induknya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar